watch you sleep

cw // kissing, mengandung obrolan agak jorok, broken engrish (as always)


Soobin terbangun dari tidur lelapnya karena sinar matahari yang malu-malu masuk melalui sela gorden kamar Yeonjun. Tangan sebelah kirinya terasa kebas karena dijadikan bantal oleh Yeonjun yang masih tertidur tanpa peduli dengan panasnya sinar matahari yang mulai menyengat punggung telanjangnya.

Perlahan Soobin menarik tangannya yang dijadikan bantal tidur oleh Yeonjun lalu membenarkan posisi selimut yang hanya menutup tubuh bagian bawah Yeonjun. Merasa sedikit terusik, Yeonjun mengerang pelan dengan tangan yang menggapai-gapai buta mencari-cari tubuh Soobin untuk dipeluk kembali menemani tidur paginya.

“Bin?” Yeonjun bergumam dengan suara serak, kedua matanya mengerjap mencoba mencari sosok Soobin yang tidak bisa ditemukan hanya dengan menggapai udara kosong.

Soobin kemudian memeluk dan merapatkan tubuhnya kembali dengan Yeonjun. Memeluk tubuhnya sambil mengusap-usap punggungnya penuh rasa sesal karena secara tidak sengaja membangunkan Yeonjun dari tidur lelapnya.

“Tidur lagi, ya. Aku disini, kok...”

Soobin berbisik pelan dan hanya Yeonjun balas dengan gumaman malas. Laki-laki yang lebih tua itu menyamankan posisinya dengan menempelkan pipinya pada lengan Soobin, mencegahnya untuk hilang dari jangkauan tangan.

Setelah dirasa Yeonjun kembali terlelap dalam tidurnya, Soobin mengecup keningnya pelan. Kekasihnya itu terlihat seperti malaikat dengan siluet sinar matahari di belakang tubuhnya. Wajah yang biasanya terlihat tegas kini terlihat melembut seiringan dengan napasnya yang dalam dan tenang karena tidurnya yang nyaman.

Soobin would do everything to wake up every morning with Yeonjun in his arm like this.

Hembusan angin pagi yang menyusup masuk ke dalam jendela yang sedari malam kemarin tidak tertutup membuat Yeonjun semakin merapatkan tubuhnya dengan Soobin sambil bergumam untuk laki-laki itu memeluk tubuhnya lebih erat.

Soobin tertawa pelan melihat kekasihnya begitu menggemaskan. Tanpa berpikir dua kali, Soobin membawa tubuh itu untuk merapat pada dadanya yang sama polosnya. Napas Yeonjun terasa menggelitiki kulitnya membuat debaran jantung Soobin berpacu cepat.

“Jantung kamu berisik...”

Suara Yeonjun yang tiba-tiba terdengar membuat Soobin mengernyit kaget. Kemudian kepalanya menunduk menghirup harum shampoo yang menempeli helai rambut halus Yeonjun.

“Mau gimana lagi, I'm madly in love with you.”

Yeonjun tertawa kecil sambil tangannya memukul dada Soobin pelan. “Gross.”

But you like it gross, don't you?” Soobin berbisik menggoda sambil mengecup seluruh wajah kuyu Yeonjun yang baru saja terbangun dari tidurnya.

Kecupan itu berakhir menjadi pagutan yang lebih intim ketika sampai di depan mulut Yeonjun yang terbuka. Yeonjun mendorong Soobin pelan sambil mengusap jejak saliva yang membasahi bibirnya.

“Nggak mau ciuman, aku belum sikat gigi.” Wajah Yeonjun sedikit memerah ketika mengatakan kalimat itu. Soobin tersenyum kecil sambil tangannya mengusap-usap sebelah pipi Yeonjun lembut.

I've swallowed your cum, why you suddenly feel ashamed when I kissed you with your morning breath?”

Wajah Yeonjun semakin memerah mendengar kalimat itu keluar dari Soobin dengan entengnya. Kedua tanganya dibawa untuk menutupi rona merah yang terasa panas pada kedua pipinya.

Tawa Soobin semakin menggelegar melihat hal itu. Yeonjun looked so cute when he flustered like this. Soobin wanted to tease him more.

I even kissed and sucked your hole last night, I kissed every inch of you, why—”

“Diem, Soobin!” Yeonjun memotong perkataannya dengan mencubit kedua pipi Soobin kencang. Wajahnya merengut kesal dengan rona merah gelap hingga leher dan telinganya.

Soobin mengaduh pelan sambil memohon ampun agar Yeonjun melepaskan cubitannya.

“Oke oke, aku bercanda. Sekarang bangun terus mandi, ya? Habis itu kita cari sarapan di luar.”

Soobin mengecup kening Yeonjun sambil mengusap pinggangnya dari dalam selimut. Merasakan bagaimana Yeonjun menggeliat pelan karena sentuhan dari tangannya yang sedikit lebih dingin.

Yeonjun mengangguk pelan sambil meremas tangan Soobin pada pinggangnya. “Would you help me wash myself? I can't feel my legs, I feel sore all over my body.”

Your wish is my command, Your Highness.”