Tidak Lagi Sama – Johndo


Ini semua terasa seperti sudah bertahun-tahun berlalu padahal Johnny dan Doyoung baru saja berpisah sekitar delapan bulan yang lalu. Dan mereka putus dengan alasan yang klasik, sudah tidak cocok dan merasa semuanya akan menjadi lebih baik jika mereka berpisah.

Dan hal itu memang terbukti benar. Semuanya menjadi lebih baik ketika mereka berpisah. Setidaknya untuk Doyoung begitu.

Doyoung terlihat baik, well dia memang biasanya terlihat baik. Tetapi ini baik yang berbeda dan mungkin agak sedikit baik.

Doyoung tidak terlihat sekurus ketika mereka masih bersama dulu, pipinya tidak lagi terlihat cekung. Kantung matanya pun menghilang berganti dengan wajah segar yang tidak pernah berhenti menebar senyum kecilnya yang manis.

Namun sesekali Johnny dapat melihat beberapa bekas luka yang tidak kunjung memudar pada lengannya. Tanda dari betapa sulitnya perjalanan mereka ketika bersama dahulu.

“Hey, Johnny, kamu datang!”

Suara itu, suara yang Johnny amat kenali dalam hidupnya. Namun agak sedikit terdengar berbeda dari sebelumnya. Biasanya suara itu akan memanggilnya dengan bergetar ketakutan.

“Oh, Doyoung! Tentu aku datang, Yuta juga temanku kalau kamu lupa. Dan aku nggak sejahat itu untuk tidak datang ke acara ulang tahun temanku sendiri.”

Johnny tertawa, hambar dan garing. Tangan kirinya menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal sambil berharap rasa canggung itu bisa hilang secepatnya.

Aksi selanjutnya yang membuat Johnny terkejut adalah ketika tanpa aba-aba Doyoung menarik tangan kanannya dan menyeretnya membelah kerumunan orang-orang yang tengah berpesta entah kemana.

Great, semuanya ada di pojok sana dan mereka sepertinya akan senang lihat kamu akhirnya datang.”

Semuanya terasa begitu tiba-tiba tetapi juga terasa begitu menyenangkan. Namun tetap saja semuanya terasa begitu asing bagi Johnny. Seperti ada sesuatu yang tidak ada pada tempatnya, entah apa itu.

Dan Johnny kemudian menyadarinya bahwa semua memang sudah berubah ketika di ujung ruangan itu Doyoung melepas genggaman tangannya untuk memeluk seorang laki-laki yang tengah duduk di atas sofa yang berada tepat di depannya.

Semuanya telah berubah. Dirinya, Doyoung, hubungan mereka, everything.

Johnny bisa melihatnya, ketika tatapan memuja itu tidak lagi ditujukan oleh Doyoung padanya. Juga pada saat nada bicara Doyoung juga berubah untuknya. Semuanya, semuanya telah berubah.

Doyoung tak lagi sama. Doyoung sudah tidak lagi menjadi Doyoung yang pernah Johnny kenal.

Dan Johnny sadar, bahawa setelah semua ini Doyoung tidak akan pernah kembali lagi padanya.