Lost


Johnny memarkirkan mobilnya dengan sedikit tergesa. Dari tempat parkir yang jaraknya tidak terlalu jauh dari panggung dapat ia dengar suara Audra—salah satu penyanyi dari band kesukaannya, f211—yang sedang bernyanyi.

“Ah lo sih pake minta berhenti dulu buat foto-foto, f211 udah mulai nyanyi kan.” Johnny mengeluh sambil memastikan tidak ada barang berharganya yang tertinggal di mobil.

Herin yang sedari tadi mendengar ocehan kakak laki-lakinya itu hanya memutar bola matanya jengah. Sudah sejak sepuluh menit yang lalu Johnny tidak berhenti mengomelinya dengan kata-kata yang sama.

“Padahal kan lo sendiri yang mandinya telat, kenapa harus gue yang disalahin.” Herin membalas perkataan Johnny sambil berjalan dengan langkah lebar-lebar di depannya, kesal.

Johnny terdiam, setengah hati membenarkan ucapan Herin di dalam hatinya. Andai saja semalam Johnny tidak keasikan menghabiskan waktunya dengan bermain online games bersama teman-temannya, pasti tadi pagi dia tidak akan bangun terlambat.

Johnny mengerjapkan matanya, sadar dari lamunan singkatnya dan menyadari bahwa Herin tidak ada di sekitarnya. Gadis itu tidak lagi berjalan di depannya. Cepat sekali hilangnya bocah itu.

Johnny mengedarkan pandangannya ke sekeliling, berharap tubuhnya yang tinggi itu dapat menemukan keberadaan Herin atau sepupu-sepupunya yang lain. Namun nihil. Sejauh matanya memandang, hanya pemandangan orang-orang yang tidak dia kenali yang dapat ia lihat.

Hey big guy, bisa pergi dari situ? Lo ngehalangin pemandangan, by the way.”

Johnny terperanjat ketika tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk-nepuk pelan kakinya. Laki-laki itu menoleh ke belakang dan mendapati ada empat orang di belakangnya yang sedang duduk bersila sambil menatapnya kesal.

Oh, right, sorry...” Dengan kikuk Johnny berjalan ke belakang dan berhenti menghalangi pandangan keempat orang tersebut sambil masih mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Herin yang hilang.

Hey big guy, you seem lost, mau gabung duduk disini? Sebentar lagi giliran bintang tamu utama yang tampil.”

Untuk yang kedua kalinya Johnny terperanjat karena orang yang menegurnya tadi malah mengajaknya untuk duduk bersama.

Johnny mengangguk dengan kikuk dan perlahan memposisikan dirinya senyaman mungkin duduk di samping orang itu.

Thanks...”

“Taeyong, my name. This kid is Donghyuck, the black haired one beside me is Doyoung and the blonde one is Yuta.” Orang itu memperkenalkan dirinya dan ketiga orang temannya yang tidak terlihat tertarik dengan percakapan mereka.

Johnny mengangguk dan tersenyum sopan lalu memperkenalkan dirinya. Urusan menemukan Herin mungkin bisa dia pikirkan nanti.

Untuk sekarang yang paling penting adalah menikmati acara ini seperti laki-laki berambut hitam disana yang terlihat hanyut bersama lantunan lagu dari f211 yang hampir mencapai klimaksnya.