Hampir Separuh Jalan
Sayup-sayup terdengar alunan melodi lembut dari lagu Arctic Monkeys yang sedang diputar oleh Doyoung. Sambil bersandar malas pada jendela yang tidak menampakkan pemandangan apa pun, Doyoung melirik pada Jaehyun yang sudah mengemudi selama 7 jam setelah pergantian pengemudi yang terakhir.
“Aren't you tired? Lo udah nyetir selama 7 jam dan belum berhenti sama sekali.” Doyoung bertanya sambil melihat arloji di tangan kanannya. “Lo harus istirahat, Jae. Sini biar gue aja yang gantiin lo nyetir.”
Jaehyun menggeleng pelan dengan tatapan mata yang masih terfokus pada jalanan gelap di depannya. “Tanggung, dua jam lagi juga kita nyampe kok.”
Doyoung menghela napas, Jaehyun dan keras kepalanya telah kembali. Kemudian laki-laki itu memutar badannya, memastikan bagaimana keadaan teman-temannya yang lain yang sudah tertidur lelap di bangku penumpang entah sejak kapan.
“Lo harus tidur, Doyoung. Ini udah hampir jam 3 pagi loh.”
Suara berat Jaehyun membuat kepala Doyoung kembali berputar dan perhatiannya berpusat ke arahnya. Doyoung menggeleng pelan walaupun tahu kalau Jaehyun tidak akan melihatnya.
“Nggak, lo bakalan ketiduran kalo nggak ada yang ajak lo ngobrol. Dan itu bahaya. Gue ga mau mati sebelom lihat Cherry Bomb dengan mata kepala gue sendiri.”
Jaehyun tertawa pelan ketika mendengarnya. Doyoung memang tidak pernah berubah. Masih saja tergila-gila dengan band indie itu sejak mereka masih SMA dulu.
“Lo emang lebih sayang sama Cherry Bomb ya daripada sama temen-temen lo.”
Doyoung mengalihkan pandangannya ke arah jendela mobil yang kini menampakkan laut berwarna biru gelap yang memantulkan cahaya bulan. Untuk beberapa saat Doyoung terkesima melihat pemandangan itu.
Doyoung tidak pernah menyukai laut. Laut itu ganas juga tidak terjamah. Doyoung selalu merasa kecil dan tidak berdaya jika berhadapan dengan laut. Maka dari itu Doyoung tidak pernah menyukai laut.
Begitu juga dengan musim panas. Doyoung benci kepanasan. Ketika musim panas datang, Doyoung bisa berganti pakaian sampai empat kali saking banyaknya keringat yang keluar karena tingginya suhu ketika musim panas datang. Dan Doyoung benci itu.
Tapi kali ini muncul pengecualian. Toh, laut ternyata tidak seburuk itu. Arusnya kali ini terlihat tenang dan bersahabat. Ditambah fakta bahwa dia datang ke Miami untuk melihat band kesukaannya secara langsung menambah nilai toleransinya pada laut kali ini.
“The moon is beautiful isn't it?” Jaehyun bergumam pelan sambil melirik Doyoung yang masih menikmati pemandangan laut di depan matanya.
Doyoung bergumam pelan dan mengangguk. Malam ini memang bulannya terlihat cantik sekali.